Rem cakram atau disc brake adalah suatu sistem untuk memperlambat atau menghentikan putaran roda kendaraan ketika sedang bergerak.
Rem cakram biasanya terbuat dari besi cor, tetapi dalam beberapa kasus bisa saja dibuat dari komposit karbon yang diperkuat keramik.
Gesekan antara cakram dengan bantalan rem akan memperlambat atau menghentikan roda. Namun rem harus dijaga agar tidak terlalu panas, karena panas berlebih akan mengurangi efektivitas rem.
Cakram biasanya dipasang pada roda atau as. Untuk menghentikan roda, bantalan rem (dipasang pada perangkat yang disebut caliper) harus mencengkeram cakram yang dipicu oleh gaya mekanis, hidrolik, pneumatik atau elektromagnetik.
Rem cakram sudah mulai dikembangkan pada tahun 1890-an di Inggris. Pada tahun 1902, Frederick William Lanchester mematenkan rem cakram buatannya dan sukses digunakan pada mobil Lanchester.
Namun, pilihan logam yang terbatas dan kondisi jalan yang umumnya masih buruk, rem cakram baru digunakan secara luas setengah abad kemudian.
Kini, rem cakram tidak hanya digunakan pada mobil, melainkan juga diaplikasikan pada sepeda motor bahkan sepeda.
Prinsip Kerja :
Prinsip kerjanya adalah brake pad mencengkeram disc atau rotor yang berputar dengan kekuatan hidrolik yang disalurkan kaliper rem. Sehingga Rem cakram menghasilkan kinerja yang lebih baik dan stabil saat menghentikan kendaraan.
Penyebab Kerusakan Rem : Prinsip kerjanya adalah brake pad mencengkeram disc atau rotor yang berputar dengan kekuatan hidrolik yang disalurkan kaliper rem. Sehingga Rem cakram menghasilkan kinerja yang lebih baik dan stabil saat menghentikan kendaraan.
- Masalah pertama, Biasanya sistem rem mengalami kebocoran. Bila sistem rem mengalami kebocoran maka udara akan masuk kedalam sistem rem, dan pedal rem akan terasa “membal”. Seperti yang dikatakan ama “Bernouli” bahwa cairan dapat meneruskan tekanan tanpa kehilangan force (daya) sedikitpun. Nah jika sistem rem anda mengalami kebocoran maka tekanan pedal rem tidak aka sesuai dengan yang anda berikan karena ada udara didalamnya. Begitu juga bila kampas rem anda mulai tipis maka respon untuk berhenti akan semakin lama, karena jarak (gap) antara kampas dengan teromol atau cakram.
-Masalah Kedua, kita dapat lihat dari yang sangat keras (grinding/scratching). Ini berarti anda dalam masalah besar.. biasanya suara ini terjadi karena kampas rem sudah habis, dan suara yang terdengar adalah suara gesekan antara besi kampas rem dengan teromol atau dengan cakram.
Kerusakan akibat gesekan ini sudah tidak dapat diperbaiki dan anda perlu merogoh kocek yang dalam untuk menebus seperangkat kampas rem dan teromol atau dengan cakram.
Solusi Yang Paling tepat :
-Lakukan pengecekan rem secara berkala, ganti kampas rem bila ketebalannya minimal 1mm untuk kampas rem belakang teromol, dan 3mm untuk kampas rem depan cakram.
-Periksalah minyak rem. Minyak rem memiliki batas waktu pemakaiannya. Seiring waktu minyak rem akan mengalami penurunan fungsinya. Molekul-molekul dan aditifnya mengalami kerusakan. Maka, penggantian berkala perlu dilakukan.
-mengampelas atau membubut kanvas rem dan piringan cakram supaya permukaannya tetap rata, tergantung kondisinya. Akan tetapi, jika kondisinya sudah tipis, maka akan lebih balk untuk menggantinya. Piringan cakram yang terlalu tipis bisa menyebabkan retak-retak atau bahkan pecah ketika digunakan.
WOw Bermanfaat Banget Nih Gan, Thank You Yah,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete@Zhinto> Iya gan,,
ReplyDelete